16. Harun AS
Nabi Harus AS diutus oleh Allah SWT untuk membantu tugas kerasulan
Nabi Musa AS. Dalam berbicara, ia lebih cakap daripada Nabi Musa AS.
Ketika Nabi Musa AS pergi ke Bukit Sina untuk menerima wahyu, umatnya
dititipkan kepada Nabi Harus AS. Namun setelah Nabi Musa AS kembali, ia
mendapati mereka telah menyembah patung anak sapi. Melihat itu, Musa
sangat marah dan bersedih hati. Dalam Al Qur’an diceritakan:
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan
marah dan sedih hati berkatalah dia: Alangkah buruknya perbuatan yang
kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji
Rabbmu? Dan Musa melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut)
kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata:
Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan
hampir-hampir mereka mau membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan
musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam
golongan orang-orang yang zalim. (QS Al-A’râf: 150)
Akhirnya Musa pun sadar, ia lalu berdoa kepada Allah SWT seperti tersebut dalam Al Qur’an:
Musa berdoa: Ya Rabbku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha
Penyayang di antara para penyayang. (QS Al-A’râf: 151)
Nabi Harun AS wafat sebelum Nabi Musa AS. Ia dikuburkan oleh Nabi Musa AS di Bukit
Hur di Gurun Sinai.
No comments:
Post a Comment